Tampilkan postingan dengan label Khotbah Kerusakan Lingkungan adalah ajaran Alkitab tentang pentingnya mencintai Lingkungan hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khotbah Kerusakan Lingkungan adalah ajaran Alkitab tentang pentingnya mencintai Lingkungan hidup. Tampilkan semua postingan

Khotbah tema kerusakan lingkungan

    Kerusakan lingkungan hidup jarang untuk kita sadari, sekali pun bencana datang tak juga kita kunjung menyadari. Mungkinkah karena tidak adanya ajaran dari gereja? Kolose 1:20 akan menjadi refleksi iman kita.

Lingkungan Hidup dalam Perjanjian Baru, Kolose. 1:20.

dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Syalom saudara-saudari seiman.. khotbah tentang lingkungan hidup sangat jarang untuk kita dengar atau perdengarkan. Untuk mengawali renungan ini, sepenggal kalimat akan mengantar kita pada perenungan terhadap lingkungan yang lestari. “Tanah adalah ibu yang jujur dan tulus, dengan lembut dan penuh cinta selalu diusapnya rambut kita lewat angin yang segar, disehatkan dan dirawatnya kita dengan asupan vitamin dan asi lewat tanaman dan sumber air. Dia itu ibu yang tulus”. #Alam Ibu Ku.

Alam adalah lingkungan hidup sekaligus  ibu bagi manusia. Tentunya tidak satu pun manusia yang tidak hidup dari alam. Alam yang memberi makan, alam yang mendidik dan alam juga yang memberi kehidupan layaknya ibu. Namun lestarinya lingkungan hidup oleh sebagian besar manusia sangat  diabaikan. Buang sampah sembarangan, acuh menanam pohon, merusak alam pegunungan dengan industry pertambangan, lautan dan udara kita cemari, semua hanya karena persoalan uang.

Kesadaran orang Kristen terhadap lingkungan yang lestari sebenarnya adalah ibadah yang sejati, suatu bentuk tanggungjawab kita kepada Allah. Kejahatan kita kepada alam sebenarnya adalah kejahatan kita bagi anak-cucu, kita telah mewariskan bencana bagi generasi bukan mewariskan cinta kepada mereka. Bukankah kita jahat, bukankah kita pembunuh masa depan, membunuh ribuan generasi?.

Yesus yang mati disalibkan tidak hanya menebus manusia saja melainkan juga menebus seluruh ciptaanNya yaitu alam semesta: tanaman-tanaman, hewan-hewan dan semua kosmos. Cinta kasih adalah dasar dari penebusan tersebut. Dalam Yesus semua yang ada diperdamaikan. Alkitab kita berkata bahwa, karena satu orang tidak taat semua orang menjadi berdosa (Gal.5:19) dunia tercemar karena dosa, tanah terkutuk dan segala yang ada dicemari oleh dosa, namun pendamaian Krustus menjadikan semuanya ditebus dari kutuk dosa.

            Kalau Alkitab berkata bahwa Yesus mendamaiakan seluruh ciptaanNya serta menebusnya tentu ia cinta terhadap ciptaan itu. Lalu mengapa kita manusia masih dikuasai oleh nafsu harta untuk merusak alam kita dan membunuh generasi secara perlahan lewat bencana Alam?. Menutup khotbah ini, sepenggal kalimat akan kita renungkan.

Alam adalah ibu yang penuh cintah kasih, namun kita memaksanya mengubah cintanya dengan kebencian lewat bencana. Ibu tak pernah membenci kitalah yang memaksanya menciptakan bencana, maka tepatlah sebutan bencana manusia bukan bencana Alam.

 

Khotbah tema kerusakan lingkungan

     Kerusakan lingkungan hidup jarang untuk kita sadari, sekali pun bencana datang tak juga kita kunjung menyadari. Mungkinkah karena tidak...